Target Rp 128 Triliun Untuk Ekspor Pulp & Kertas


Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menargetkan ekspor komoditas pulp dan kertas bisa tembus US$ 9 miliar atau sekitar Rp 128,9 triliun tahun 2019. Target tersebut diperkirakan tercapai seiring dengan penambahan lini produksi dari beberapa produsen kertas.

Industri kertas Indonesia memiliki daya saing di luar negeri karena bahan bakunya lebih banyak tersedia di Tanah Air. Selain itu, industri ini juga didukung mesin dan peralatan yang mutakhir.

Salah satu produsen kertas, yakni PT Asia Pulp and Paper (APP) diketahui telah menambah kapasitas produksi pabrik di Sumatera Selatan menjadi dua lini. Ekspansi tersebut diharapkan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekspor tahun ini. Negara tujuan ekspor untuk produk pulp, tahun ini masih akan didominasi negara-negara di Asia. Sedangkan produk kertas asal Indonesia, dengan nilai tambah lebih tinggi, diekspor ke negara-negara di Asia, Afrika, hingga Amerika.

Daya saing Indonesia cukup kuat. Berdasarkan kinerja ekspor, industri kertas Indonesia berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp peringkat ketiga untuk ekspor produk kehutanan selama 2011-2017. Pada 2017 kedua industri tersebut menyumbang devisa negara sebesar US$ 5,8 miliar yang berasal dari ekspor pulp US$ 2,2 miliar dolar AS ke beberapa negara tujuan utama yaitu Tiongkok, Korea, India, Bangladesh, dan Jepang. Sedangkan ekspor kertas US$ 3,6 miliar dengan negara tujuan ke Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam dan Tiongkok.

Industri pulp dan kertas juga menyerap sebanyak 260.000 tenaga kerja langsung dan 1,1 juta tenaga kerja tidak langsung. Guna mendongkrak kemampuan industri pulp dan kertas nasional, Indonesia terus mendorong pengembangan standar hijau. Oleh karenanya, diharapkan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup bisa selaras  serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.