Kertas pertama kali ditemukan orang bangsa China pada tahun 105 M oleh seorang kasim dan juga sebagai pejabat yang berkerja di istana kaisar China. Sejarah penemuan kertas ini menempuh waktu yang cukup panjang hingga bisa tersebar ke seluruh dunia seperti sekarang ini.
Bangsa China menemuan kertas dengan mengawali produksi kertas menggunakan bahan tanaman murbei dan serat kulit pohon dicampur dan diolah dengan jala ikan, kain tua serta limbah rami.
Kertas pertama kali menyebar keluar dari China melalui Korea dilanjutkan ke Jepang dan mencapai kota Samarkand, Asia Tengah, pada tahun 751.
Kemudian terus menyebar di Baghdad pada tahun 793 — di masa Harun ar-Rasyd, yakni masa keemasan Islam. Saat inilah masa dimana pembuatan kertas mulai sampai ke perbatasan Eropa dan terjadilah didirikannya sejumlah pabrik produksi kertas di negara-negara Eropa, seperti di Spanyol, Jerman, Prancis dan Itali, yang tercatat sejarah pada abad ke-14.
Kertas membawa perubahan besar dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450 di Mainz, kota kelahirannya di Jerman. Johannes Gutenberg adalah seorang penemu, pencetak, penerbit, dan pandai emas Jerman yang memperkenalkan percetakan ke Eropa dengan mesin cetak tipe bergerak mekanisnya.
Tapi sebelumnya Johannes Gutenberg telah memulai proses penemuan mesin percetakan pada tahun 1438, ketika ia masih tinggal di Strasbourg, Prancis. Penemuan percetakan oleh Gutenberg inilah menjadikan permintaan kertas meningkatkan secara masif dan besar-besaran.
Sebelum adanya penemuan mesin cetak oleh Gutenberg, proses pembuatan kertas memerlukan waktu yang cukup lama, karena kertas dibuat lebar per lebar pada satu waktu dengan mencelupkan bingkai cetakan kertas dengan bagian bawah yang disaring ke dalam tong. Mengangkat cetakan tersebut akan memungkinkan air mengalir hingga meninggalkan lembaran di layar. Lembaran tersebut kemudian ditekan dan dikeringkan. Ukuran selembar kertas terbatas pada ukuran bingkai cetakan yang digunakan.
Produksi pembuatan kertas pun semakin berkembang dengan baik
Dimulai pada tahun 1798, Louis-Nicolas Robert (2 December 1761-8 August 1828) di Prancis membuat sabuk kasa bergerak yang dapat menerima aliran stok terus-menerus dan mengirimkan selembar kertas basah yang tidak terputus ke sepasang gulungan pemeras.
Pada tahun 1807, di Inggris dua insinyur Henry dan Sealy Fourdrinier membuat versi mesin kertas modern yang lebih baik dan menjadi lebih praktis, dan berhasil memiliki paten hasil mesin cetak kertas tersebut.
Pada tahun 1875, mesin cetak kertas semakin disempurnakan dengan kertas yang dilapisi oleh mesin dibuat untuk digunakan dalam pencetakan dengan proses photoengraving baru.
Saat ini kertas telah digunakan untuk banyak hal dalam aktivitas kita sehari-hari, dan kertas terdapat banyak jenisnya dengan ukuran, bentuk dan ketebalan yang berbeda-beda, yang dibuat berdasarkan fungsi dan kegunaannya masing-masing.