Sejarah Penemuan Seni Origami (Melipat Kertas)


Setelah kita mengetahui bahwa penemu dan produksi kertas pertama di dunia adalah di Tiongkok (China) pada abad pertama, tahun 105 M oleh penemu Ts'ai Lun (Cai Lun). Kini kita mau mengulas asal usul origami yang ada karena adanya efek dari penemuan kertas.

Apa itu origami? Origami adalah seni melipat kertas dalam berbagai bentuk yang diperkenalkan Jepang ke dunia. Seni tradisional Jepang ini berkembang menjadi tren saat ini, tapi apakah kita mengetahui kapan dan bagaimana seni origami berkembang seperti sekarang ini?

Sekitar tahun 741 Masehi (zaman Heian), orang-orang Jepang pada saat itu membuat penutup botol sake atau arak khas Jepang dari kertas yang dilipat. Dan semakin seringnya orang Jepang melakukan seni melipat kertas ini mulai muncul istilah orikata, orisui dan orimono. Tapi seiring berjalannya waktu istilah origami lebih pop-up dikalangan pencinta seni melipat kertas di Jepang. Istilah orikata, orisui dan orimono tak dipakai lagi.

Arti origami secara harfiah adalah 'ori' yang artinya lipat dan 'kami' yang artinya kertas. Jadi origami diartikan langsung adalah lipat kertas.

Inilah merupakan dampak perubahan yang terjadi di dunia oleh karena penemuan kertas di China yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Salah satunya seni melipat kertas atau origami di Jepang. Bahan yang digunakan dalam seni origami adalah kertas berbentuk persegi yang dilipat-lipat menyerupai bentuk tertentu seperti pesawat, kapal, ikan, burung, katak, dll.

Jadi singkatnya bisa kita catat bahwa pada tahun 610 Masehi kertas pertama kali diperkenalkan di tanah Jepang oleh kedatangan biksu Buddha yang berasal dari Goguryeo, Korea. Dan origami berkembang pesat pada zaman Edo juga disebut sebagai awal zaman modern di Jepang yaitu antara tahun 1600 - 1868 karena melimpahnya produksi dan stok kertas. Pada tahun 1880 istilah origami muncul. Origami menggunakan kertas asli Jepang yang disebut washi.

Bisa dibilang Akira Yoshizawa adalah bapak origami modern, yang kelahiran tahun 1911. Akira Yoshizawa berperan penting dalam membuat seni origami menjadi bagian budaya Jepang yang berkembang turun temurun hidup kembali dan berkembang pesat di masyarakat dunia seperti sekarang. Ditangan Akira Yoshizawa origami modern diperkenalkan, dari bentuk lipatan yang kompleks dan juga memperkenalkan teknik origami dengan lipatan basah. Teknik ini dalam melipat kertas dengan cara membasahi kertas tebal lebih dulu agar lentur sehingga mudah dibentuk. Dengan demikian diperoleh model 3D dengan sudut lipatan lembut. Ditangan Akira Yoshizawa seni origami menjadi bentuk seni yang hidup.

Akira oleh pemerintah Jepang dijadikan sebagai duta budaya internasional untuk Jepang sepanjang karirnya. Pada tahun 1983, Kaisar Jepang Hirohito menganugerahinya Order of the Rising Sun, salah satu penghargaan tertinggi yang dapat diberikan kepada warga Jepang, dan meninggal pada tahun 2005.

Manfaat dari belajar dan menekuni seni origami sendiri sangat banyak manfaatnya bagi kita dan bagi anak-anak, antara lain sebagai berikut:

  • Melatih kreativitas dan imajinasi
  • Belajar mengikuti arahan langkah demi langkah
  • Meningkatkan kemampuan motorik halus dan koordinasi mata dan tangan
  • Mengenal istilah-istilah geometri
  • Belajar mengenal kesenian
  • Belajar mengunakan pikiran, logika dan pemecahan masalah

Selamat mencoba!