Produk Bubur Kertas dan Pulp Dari Limbah Sawit



Melalui program Japan International Cooperation Agency (JICA), Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin) mengembangkan produk bubur kertas dan pulp dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).

Kerjasama Indonesia melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, dengan perusahaan Jepang ini direalisasikan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) bersama konsorsium PIC Co., Ltd dan teknologi dari Taizen Co., Ltd.

Taizen Co., Ltd sendiri merupakan perusahaan yang yang bergerak di bidang manufaktur serta penjualan mesin industi pulp dan kertas.

Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) tersebut bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk industri kertas dan karton. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan tidak lagi ketergantungan dengan kertas jenis old corrugated cardboard (OCC). Selain itu, untuk industri minyak sawit, juga memiliki keuntungan dengan dapat mengurangi biaya proses pengolahan dan pembuangan hasil samping yang selama ini dilakukan,

Kerjasama ini dengan teknologi Taizen dari Jepang ke Indonesia untuk dioperasikan di lingkungan BBPK Bandung.

Selama ini, industri pulp dan kertas berkontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2019, industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman menyumbang 3,95% terhadap industri pengolahan nonmigas dengan pertumbuhan sebesar 8,14%. Bahkan, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menilai permintaan domestik maupun global masih terus meningkat hingga 2%.

Kebutuhan kertas saat ini didominasi untuk kertas kemasan (packaging). Salah satunya diserap oleh industri kertas kemasan, yakni berupa kertas medium dan liner untuk memproduksi kotak karton kemasan.

Guna memasok permintaan tersebut sekaligus mensubstitusi bahan baku impor, bahan baku alternatif yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Apalagi, Indonesia memiliki keunggulan terhadap produksi kelapa sawit. Selain itu, sejalan dengan tekad pemerintah dalam mendorong program hilirisasi yang bertujuan dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

Merujuk data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, sepanjang tahun 2019, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia diperkirakan sekitar 14,68 juta hektare, dengan jumlah produksi mencapai 51,8 juta ton per tahun atau terbesar di dunia.

Setiap satuan berat tandan buah segar (TBS) sawit, diproyeksi bisa menghasilkan 21-23% Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Selama ini, TKKS tersebut lebih banyak digunakan untuk pupuk kebun atau bahan bakar industri CPO. Diperkirakan, dengan kondisi saat ini, kebun kelapa sawit dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kertas  karton (medium linear) mencapai 45 juta ton.